PROSES MANAJEMEN PERBEKALAN
Regina Leony
Tanggal Pembaruan Terakhir setahun yang lalu
Proses manajemen perbekalan meliputi tahapan, sebagai berikut:
1. Perencanaan Kebutuhan
Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan barang atau jasa yang diperlukan oleh organisasi. Perencanaan kebutuhan melibatkan:
Analisis Kebutuhan: Mengidentifikasi barang atau jasa yang diperlukan berdasarkan rencana operasional dan permintaan dari berbagai departemen.
Proyeksi Permintaan: Memprediksi permintaan barang berdasarkan data historis dan tren pasar.
Tahap ini mencakup proses pengadaan barang dari pemasok hingga pembelian. Langkah-langkahnya meliputi:
Identifikasi Pemasok: Menentukan pemasok potensial yang dapat menyediakan barang atau jasa dengan kualitas dan harga yang sesuai.
Negosiasi dan Kontrak: Melakukan negosiasi harga dan syarat pembelian, serta menyiapkan kontrak pembelian.
Pemrosesan Pesanan: Mengelola pesanan pembelian dan memastikan bahwa pemasok memenuhi syarat-syarat yang telah disepakati.
Setelah barang dipesan, proses penerimaan meliputi:
Pemeriksaan Barang: Memeriksa barang yang diterima untuk memastikan kesesuaian dengan pesanan dalam hal jumlah dan kualitas.
Dokumentasi: Mencatat penerimaan barang dalam sistem manajemen perbekalan.
Barang yang diterima kemudian disimpan dalam gudang. Tahapan ini mencakup:
Penempatan Barang: Mengatur penempatan barang di gudang dengan cara yang efisien dan mudah diakses.
Manajemen Persediaan: Menggunakan sistem manajemen gudang (Warehouse Management System/WMS) untuk memantau dan mengelola persediaan barang secara real-time.
Keamanan dan Keselamatan: Menjamin keamanan barang dan keselamatan pekerja melalui penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat.
Pengendalian persediaan bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang dan biaya persediaan. Langkah-langkah dalam pengendalian persediaan meliputi:
Penetapan Level Persediaan: Menentukan level persediaan minimum dan maksimum untuk setiap barang.
Pemantauan Stok: Melakukan pemantauan stok secara rutin untuk mengidentifikasi kebutuhan pemesanan ulang.
Metode Pengendalian: Menerapkan metode seperti Just-in-Time (JIT), Economic Order Quantity (EOQ), dan safety stock untuk mengoptimalkan persediaan.
Tahap terakhir dalam manajemen perbekalan adalah distribusi barang kepada pengguna akhir dalam organisasi. Proses ini mencakup:
Pengemasan dan Pengiriman: Mengemas barang dengan benar dan mendistribusikannya ke departemen atau lokasi yang memerlukan.
Pemantauan Penggunaan: Memantau penggunaan barang untuk memastikan efisiensi dan mencegah pemborosan.