3

KONSEP HUMAS

Maylaffaiza Ega Reygisa Prasetyo

Tanggal Pembaruan Terakhir setahun yang lalu

Pengertian Humas

Humas adalah upaya strategis yang terencana untuk membangun, menjaga, dan mengelola hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Ini melibatkan berbagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk membentuk citra positif dan mengelola persepsi publik terhadap organisasi, produk, atau layanannya.

Perspektif dan Penjelasan Tambahan

  1. Menurut Institute for Public Relations (IPR)

    • Humas adalah fungsi manajemen yang menetapkan dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalannya.

  2. Menurut James E. Grunig dan Todd Hunt

    • Humas adalah manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Ini berarti humas bukan hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga mengelola dan memelihara komunikasi yang berkelanjutan dan strategis.

  3. Menurut International Public Relations Association (IPRA)

    • Humas adalah fungsi manajemen yang terencana dan berkelanjutan, yang melalui komunikasi dan aktivitas lainnya, berusaha untuk memperoleh pemahaman, simpati, dan dukungan dari mereka yang diajak berhubungan atau mungkin dipengaruhi oleh perusahaan.

  4. Menurut Public Relations Society of America (PRSA)

    • Humas adalah proses komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Definisi ini menekankan pada aspek strategis dari komunikasi dan pentingnya hubungan timbal balik yang menguntungkan.

Tujuan Humas

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan dengan publik
  • Membangun dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan organisasi, seperti media, pemerintah, komunitas, investor, dan pelanggan.

  • Meningkatkan pemahaman publik tentang organisasi, produk, layanan, dan aktivitasnya.

  • Membangun kepercayaan dan kredibilitas organisasi di mata publik.

2. Membangun citra positif:
  • Membangun dan memelihara citra yang positif bagi organisasi di mata publik.

  • Mengelola reputasi organisasi dengan baik, terutama dalam menghadapi krisis.

  • Meningkatkan brand awareness dan brand loyalty.

3. Mengomunikasikan informasi secara efektif:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan relevan kepada publik secara tepat waktu.

  • Menanggapi pertanyaan dan keluhan publik dengan cepat dan profesional.

  • Membangun komunikasi dua arah yang terbuka dan transparan dengan publik.

4. Mempengaruhi opini publik:
  • Membangun opini publik yang positif terhadap organisasi.

  • Mempengaruhi kebijakan publik yang menguntungkan organisasi.

  • Melindungi kepentingan organisasi dari serangan pihak lain.

5. Mendukung pencapaian tujuan organisasi:
  • Membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara meningkatkan citra publik, membangun hubungan dengan stakeholders, dan mengelola reputasi.

  • Memberikan saran dan masukan kepada manajemen organisasi tentang isu-isu yang terkait dengan publik.

  • Membantu organisasi dalam menghadapi krisis dan situasi yang sulit

Aspek Humas

1. Aspek Layanan

Aspek layanan dalam humas merupakan bagian integral dari fungsi dan tujuan keseluruhan kegiatan kehumasan. Layanan humas berfokus pada penyampaian informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada berbagai pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal. Dalam konteks ini, humas bertindak sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dan publiknya, memastikan bahwa setiap pertanyaan, kekhawatiran, atau umpan balik dari publik ditanggapi dengan cepat dan profesional. Layanan ini mencakup berbagai aktivitas seperti menjawab pertanyaan media, memberikan klarifikasi atas isu-isu yang berkembang, dan menyediakan sumber informasi yang dapat diakses oleh publik.

Pentingnya layanan dalam humas terletak pada kemampuannya untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan serta kredibilitas organisasi. Melalui layanan yang efektif, humas dapat menanggapi krisis dengan cepat dan menenangkan kekhawatiran publik, mengurangi potensi kerusakan reputasi. Selain itu, layanan humas juga mencakup manajemen acara, di mana humas merancang dan mengelola berbagai kegiatan publik untuk memperkenalkan produk baru, merayakan pencapaian organisasi, atau membina hubungan dengan komunitas lokal.

2. Aspek Komunikasi

Aspek komunikasi dalam humas adalah inti dari seluruh kegiatan kehumasan, berfungsi sebagai sarana untuk membangun dan mempertahankan hubungan antara organisasi dan berbagai pemangku kepentingannya. Komunikasi dalam humas mencakup penyampaian pesan yang jelas, konsisten, dan tepat waktu kepada audiens yang beragam, termasuk pelanggan, karyawan, media, investor, dan komunitas. Humas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik, mendorong dialog dua arah yang konstruktif, dan mendukung tujuan strategis organisasi.

Komunikasi yang efektif dalam humas melibatkan berbagai bentuk dan saluran. Melalui media tradisional seperti press release, konferensi pers, dan artikel surat kabar, humas dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan mendapatkan liputan media yang positif. Selain itu, perkembangan teknologi digital telah memungkinkan humas untuk memanfaatkan media sosial, blog, dan situs web resmi sebagai platform komunikasi yang dinamis dan interaktif. Melalui media ini, organisasi dapat berinteraksi langsung dengan publik, merespons pertanyaan atau kekhawatiran secara real-time, dan menyebarkan informasi dengan cepat.

3. Aspek Kesetiaan

Aspek kesetiaan dalam humas adalah elemen yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang yang positif antara organisasi dan publiknya. Kesetiaan di sini mengacu pada upaya humas untuk memastikan bahwa pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, investor, dan komunitas, memiliki rasa kepercayaan dan komitmen yang kuat terhadap organisasi. Melalui kegiatan komunikasi yang konsisten dan transparan, humas berusaha untuk membina loyalitas dengan memberikan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, serta merespons kebutuhan dan kekhawatiran publik dengan penuh perhatian.

Salah satu cara utama humas memupuk kesetiaan adalah melalui komunikasi internal yang efektif. Karyawan yang merasa dihargai dan diinformasikan dengan baik cenderung lebih loyal terhadap organisasi. Humas memainkan peran kunci dalam menjaga keterlibatan karyawan dengan menyediakan saluran komunikasi yang memungkinkan mereka untuk menyampaikan umpan balik, berpartisipasi dalam diskusi, dan memahami arah serta tujuan perusahaan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang komunikatif dan terbuka, humas membantu meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan.

4. Aspek Produktivitas

Aspek produktivitas dalam humas berkaitan erat dengan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab kehumasan. Produktivitas di sini mengacu pada kemampuan humas untuk menghasilkan hasil yang signifikan dengan penggunaan sumber daya yang optimal. Ini melibatkan pengelolaan waktu, tenaga, dan dana dengan cermat untuk mencapai tujuan komunikasi dan membangun hubungan yang baik dengan publik. Humas yang produktif mampu merencanakan dan melaksanakan kampanye komunikasi yang berhasil, mengatasi krisis dengan cepat, serta menyesuaikan strategi sesuai dengan dinamika dan kebutuhan organisasi.

Salah satu faktor kunci dalam produktivitas humas adalah perencanaan yang matang. Sebelum meluncurkan kampanye atau kegiatan komunikasi, humas harus melakukan riset mendalam untuk memahami audiens target, menetapkan tujuan yang jelas, dan merancang strategi yang tepat. Perencanaan yang baik memungkinkan humas untuk mengidentifikasi prioritas, mengalokasikan sumber daya dengan efisien, dan menghindari pemborosan waktu serta dana. Dengan demikian, humas dapat memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan memberikan dampak maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi.

5. Aspek Etika Moral

Aspek etika moral dalam humas adalah landasan yang sangat penting dalam menjalankan semua aktivitas komunikasi dan hubungan publik. Etika moral dalam humas berkaitan dengan prinsip-prinsip kebenaran, kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial yang harus dijunjung tinggi oleh para praktisi humas. Sebagai penjaga reputasi dan citra organisasi, humas harus memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan tidak menyesatkan. Hal ini mencakup tanggung jawab untuk menghindari penyebaran informasi yang salah atau memanipulasi fakta demi keuntungan jangka pendek.

Kejujuran adalah prinsip fundamental dalam etika moral humas. Humas harus selalu berkomunikasi secara jujur dengan publik dan pemangku kepentingan, baik dalam situasi sehari-hari maupun saat krisis. Ini berarti tidak hanya memberikan informasi yang benar, tetapi juga mengakui kesalahan atau kekurangan yang mungkin terjadi. Kejujuran membantu membangun kepercayaan jangka panjang antara organisasi dan publiknya, yang sangat penting untuk keberlanjutan hubungan yang positif dan kredibel.

Apa artikel ini membantu?

3 dari 3 menyukai artikel ini

Masih perlu bantuan? Hubungi Kami